Teknik dan Cara Ternak Ayam Kampung yang Benar


Cara Ternak Ayam Kampung – Ayam kamung merupakan jenis dari ayam buras atau ayam bukan ras.

Digunakan sebutan ayam buras untuk membedakan ayam broiler atau ayam dari ras petelur. Pada awalnya ayam buras dijadikan sebagai ternak subsisten atau sebagai sampingan saja.

Dahulunya ayam ini dipelihara di pekarangan rumah dengan sistem di lepas liar atau diumbar. Sebagian besar tujuan dari berternak ayam kampung adalah untuk dimanfaatkan dagingnya. Karena jumlah produktivitas ayam ini terbilang rendah.
Cara Ternak Ayam Kampung
Cara Ternak Ayam Kampung
Seiring dengan besarnya permintaan konsumen akan konsumsi ayam kampungm banyak orang yang melirik ayam kampung sebagai lahan usaha.

Ternak ayam kampung kini banyak diusahakan secara semi intensif dan intensif. Ada berbagai metode ternak ayam kampung. Diantaranya adalah:

1. Sistem Umbaran

Yang dimaksud dengan sistem umbaran ialah ayam dibiarkan hidup lepas. Tidak ada persyaratan khusus untuk kandang.

Kandang untuk ayam pada sistem ini berbentuk sangat sederhana. Yang terpenting dapat melindungi ayam dari hujan dan angin.

Pada pagi hari peternak melepas ayam untuk bebas mencari makan dan pada sore hari di masukan dalam kandnag.

Sistem ini sangat cocok dilakukan di pedesaan, karen masih ada pekarangan rumah yang luas. Kelebihan sistem ini ayam dapat mencari makan sendiri, sehingga menekan konsumsi pakan.

Namun kekurangan sistem ini ialah rendahnya tingkat produktivitas. Perkawinan yang terjadi dengan proses yang alami layaknya di alam bebas. Setelah bertelur, si betina lebih sering mengerami telurnya hingga menetas.

2. Sistem Semi Intensif


Sistem semi intensif membutuhkan kandang berupa lahan yang beralaskan tanah dan disekelilingnya dipagari agar ayam tidak lepas dari kandnag.

Di dalam kandang tersebut disediakan kandang tersebut disediakan kandang tertutup untuk tempat ayam berlindung.

Perkawinan ayam dengan sistem ini memanfaatkan kandang koloni. Ukuran kandang 1×2 m dengan tinggi 0,75-100 cm.

Dalam satu kandnag dapat dihuni 6 ekor betina dan 1 ekor jantan. Setelah perkawinan dalam 3 hari telur sudah dapat menetas.

Telur dapat langsung di erami oleh indukya, atau menggungakan inkubator dan bisa juga di erami oleh ungas lain.

Dalam memeilihara ayam kampung, bibit ayam bisa doperoleh dari dengan membeli bentuk telur, Day Old Chicken (DOC) bila memilih bibit DOC, kenali betul ciri-cirinya.

Cirinya ialah berdiri tegap, tidak cacat, mata bersinar, bulu bersih dan pusar terserap sempurna. Ternak ayam kampung biasanya tidak membedakan antara ayam petelur dan ayam pedaging.

Ayam kampung memiliki tingkat produktivitas yang rendah, sekitar 115 butir telu/tahun. Sedangakan butuh waktu 8-12 bulan untuk dapat dikonsumsi.

Perlu diketahui ayam kampung seperti jenis ayam yang lainnya, bisa bertelur walaupun tidak dikawini. Ayam dapt prduktif jika diperlakukan dan diberi pakan yang baik. Ayam akan bertelur ketika telah berusia 6 bulan.

Dalam memlihara ayam biarkan hidup bebas di pekarangan yang telah dipagar dan ditumbuhi rerumputan. Beri pakan ternak dengan tidak secara intensif, hanya 2-3 kali sehari. Biarkan ayam mencari makan dengan caranya sendiri.

Jika dirasa pakan buatan instan mahal harganya, peternak dapat menyiasati dengan membuat pakan sendiri.

Umur(bulan) Kebutuhan Pakan(gram/hari) Bentuk Pakan
0-2 7 Pakan ayam broiler
2-4   Pakan ayam broiler + dedek + jagung (1:3:1)
4-5 47-58 Layer + dedek/jagung +hijauan 20%(1:2)
6-7 66-72 Layer + dedek + hijauan25% (1:1)
Bisa juga dengan menggunakan  campuran talas (umbi dan daunnya) beras murah, dedek, tepung tulang dan bisa juga dengan sisa makan rumah tangga.

Masa panen ayam kampung ini setelah berusia 8-12 bulan. ayam pun bisa bertelur sekitar berumur 6 bulan. jika ayam belum bisa dipanen dagingnya, ayam bisa dipanen telurnya terlebih dahulu.